Selasa, 24 Juli 2012

LDII Hadiri Sidang ISBAT Kementerian Agama Republik Indonesia

Jakarta – Kamis, (19 Juli 2012) DPP LDII yang diwakili oleh salah satu anggota Majelis Taujih Wal Irsyad LDII, ustadz Abdul Aziz Ridwan, memenuhi undangan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menghadiri sidang isbat yang menentukan awal Ramadhan tahun 2012/1433 H.
Sebagaimana diketahui, mayoritas hadirin sidang isbat kali ini menyetujui, dan sekaligus diputuskan oleh pemerintah Republik Indonesia bahwa 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada Sabtu, 21 Juli 2012.
Waktu sidang isbat kali ini tidak sepanjang tahun lalu. Meski demikian, beberapa ormas yang diundang hadir diantaranya tetap bersikukuh untuk melaksanakan metode rukyat yang dilakukan secara mandiri. Namun alhamdulillaah, meski beberapa ormas Islam yang hadir semisal FPI (Front Pembela Islam) tetap pada pendiriannya, namun suasana tetap kondusif dan mengalir.
PP Muhammadiyah yang turut diundang kali ini tidak bisa memenuhi undangan Kementerian Agama RI dikarenakan hasil keputusan Lajnah Falakiyah PP Muhammadiyah tidak dapat diganggu gugat lagi. Sehingga demi terciptanya kemaslahatan bersama, PP Muhammadiyah memutuskan untuk tidak menghadiri sidang isbat yang diasumsikan bakal berlawanan dengan pendirian mayoritas ulama yang hadir pada sidang tersebut. Hal ini dikarenakan masing masing ormas Islam menggunakan metode/penilaian yang berbeda.
Dari hasil diskusi tersebut satu hal yang mungkin perlu diperhatikan oleh Kementerian Agama RI dan MUI pada khususnya adalah masukan dari salah seorang ustadz bahwa sidang isbat semacam ini seharusnya dilakukan dengan cara tertutup/ekslusif. Karena sidang isbat semacam ini pasti penuh dengan argumentasi dari berbagai kalangan yang berbeda madzhab. Hal semacam ini (baca: adu argumentasi) dianggap tidak perlu diketahui publik secara detail, karena akan menimbulkan kebingungan di dalam masyarakat bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan.//**
Sumber : berbagai sumber

LDII Turut Hadiri Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI 2012

Tasikmalaya – DPP LDII mendapatkan undangan pembukaan dan undangan sebagai peserta pada Ijtima' Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia ke-IV diselenggarakan di Pesantren Cipasung,Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat yang berlangsung pada tanggal 29 juni sampai 2 Juli 2012.DPP LDII mengirimkan 3 sebagai undangan pembukaan dan 2 orang sebagai peserta, yaitu: Wakil Ketua Majelis Taujih Wa Al-Irsyad dan Anggota Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah KH Abdul Azis Ridwan Al-Hafidz dalam acara itu duduk di Komisi A yang membahas masail asasiyyah wathaniyyah (masalah strategis kebangsaan) dan Ustad Wilnan Fatahilah, S.Hi.
Ijtima' Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia ke-IV ini diikuti oleh 750 peserta dari pengurus MUI Pusat dan MUI propinsi se-Indonesia, Komisi fatwa se-indonesia, kanwil Kemenag se-Indonesia, perguruan tinggi, Ulama-ulama dari luar negeri dan perwakilan ormas-ormas Islam tingkat pusat. Ormas-ormas yang tercatat dalam daftar peserta Ijtima' Ulama di antaranya NU, Muhammadiyah, DDII, Dewan Masjid Indonesia, Al Irsyad, Persis, Hidayatullah, Perti dan sejumlah 'ormas senior' lainnya di Indonesia.
Acara ini dibuka oleh Wakil Presiden Prof. DR. Boediono sore itu.
Laman resmi wapres menyebutkan pertemuan Komisi Fatwa yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu akan dimulai pada pukul 15.00 WIB. Acara ini semula akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono namun kemudian ditugaskan ke Wapres karena Kepala Negara akan ada acara di Bandung.Para pemateri diantaranya adalah Menteri Agama dan menteri BUMN. Ada beberapa tema yang akan dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya masalah strategis kebangsaan yang meliputi, etika berdemonstrasi dan berekspresi, pemilihan umum kepala daerah, dan implementasi konsep HAM dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  
Adapun untuk masalah  sosial keagamaan kontemporer akan dibahas sejumlah permalasahan, antara lain, talak di luar pengadilan, salat jumat di gedung serbaguna, nikotin sebagai bahan permen pengganti rokok, hukuman bagi pengedar dan penyalahguna narkoba, formalin dan bahan kimia berbahaya untuk pangan, vasektomi, tindak pidana pencucian uang, serta perampasan aset milik pelaku tindak pidana korupsi yang semuannya secara rinci berjumlah 23 masalah dan dibahas dalam 4 (empat) sidang komisi.
Sementara itu, di luar arena Ijtima Ulama, di Jalan Raya Muktamar NU XXIX Cipasung, LDII Jawa Barat dan Tasikmalaya memasang tiga spanduk ucapan selamat atas terselenggaranya Ijtima' Ulama MUI. Ketiga spanduk itu telah terpasang sejak sebelum pembukaan ijtima' ulama dilakukan pada Jumat sore (29/6/2012) lalu.(sisca)
Sumber: Diambil dari berbagai sumber