Sabtu, 26 Mei 2012

LDII Hadiri Munas Hisab Rukyat Penentuan Awal Bulan Qomariyah

LDII Hadiri Munas Hisab Rukyat
Memenuhi undangan dari Kepala Badan Litbang Kemenag RI, DPP LDII menghadiri Musyawarah Nasional Hisab Rukyat (Penentuan awal bulan Qomariyah).  Munas ini dihadiri oleh Pakar, Instansi Pemerintah dan Ormas Islam serta kalangan pesantren di Indonesia.
LDII Hadiri Munas Hisab Rukyat
Acara yang dilaksanakan pada Rabu 25 April tersebut dibuka langsung oleh Menteri Agama RI, Drs. H. Suryadharma Ali, dengan pengantar dari Kabalitbang dan Diklat Kemenag, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA yang juga telah dilantik menjadi Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.
Dalam acara ini, DPP LDII mengutus KH. Aceng Karimullah, Ketua Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah (PAD) DPP LDII.  Hadir bersama Kyai Aceng antara lain utusan dari MUI, PBNU, PP Muhammadiyah, Presidium ICMI Pusat, FPI, PP Persis dan PB Al Irsyad serta 23 perwakilan dari Ormas dan Pondok Pesantren yang diundang.
Materi munas antara lain membahas Penentuan Awal Ramadhan dan Syawal dalam Perspektif Hisab Rukyat yang menampilkan pembicara dari Laboratorium Boscha ITB, Planetarium Jakarta, PBNU dan PP Muhammadiyah.  Selain itu juga dibahas mengenai Solusi Penentuan Awal Ramadhan dan Syawal dalam perspektif Sosial dengan pembicara antara lain KH. Ma’ruf Amin dari MUI Pusat. (rb)

LDII Fokuskan Pembangunan Kesalehan Sosial Atasi Krisis Moral Bangsa


Bogor, 11-12 April 2012 - Menajamkan program-program LDII dalam lima tahun ke depan yang digagas pada Munas tahun lalu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di IPB International Convention Center (ICC) Bogor pada 11 – 12 April 2012 yang dibuka oleh Menteri Agama H. Suryadharma Ali  dan dihadiri Menpora Andi Mallarangeng, Ketua PBNU Prof KH Said Aqil Siradj, dihadapan 1.500 peserta yang terdiri dari para ulama, guru pesantren, pengurus LDII dari tingkat Dewan Perwakilan Pusat, Dewan Perwakilan Wilayah hingga Dewan Perwakilan Daerah tingkat Kabupaten/kota.

Tema Rakernas LDII 2012 adalah  “Pengembangan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan dan Bermartabat” mengingat satu dekade ke depan persoalan karakter bangsa masih menjadi masalah terbesar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu menurunnya peradaban bangsa yang diakibatkan oleh factor ekonomi, lemahnya penegakan hukum dan globalisasi menjadi landasan komitmen Lembaga Dakwah Islam Indonesia  (LDII) untuk menyusun program kerja tahun 2012 yang difokuskan pada pembangunan kembali Akhlaqul Karimah dan melakukan kontribusi sosial membentuk generasi profesional religius di lingkup para anggotanya dan masyarakat.

Ketua Umum DPP LDII Prof DR Abdullah Syam mengatakan: “Generasi profesional religius yang diharapkan LDII adalah umat yang memiliki etos kerja yang mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan produk berkualitas. Keterpurukan bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara dikarenakan profesionalisme itu tanpa didasari sifat religius dan bisa dilihat dalam berbagai kasus korupsi yang melanda tanah air saat ini”

Dari 1.018 kasus kasus korupsi yang ditangani kejaksaan, Masyarakat Transparansi Internasional Indonesia menyebut 967 anggota DPR/DPRD, dan 61 kepala daerah terlibat korupsi.

Selain korupsi, Indonesia masih bergelut dengan angka kemiskinan yang tinggi. Indeks Pembangunan Manusia (HDI) 2011 Indonesia menunjukkan Indonesia berada di urutan ke 124, atau berada di posisi menengah, padahal Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Sementara 10 negara dengan HDI tertinggi, merupakan negara-negara dengan kekayaan alam yang setara ataupun di bawah Indonesia memiliki kemampuan yang lebih baik. Dengan demikian negeri ini masih memiliki masalah dengan pemerataan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan.

Tingginya angka korupsi dan rendahnya HDI merupakan indikator hilangnya arah dalam pembentukan karakter yang berpengaruh besar terhadap pembangunan nasional.

"Ini semua akibat profesionalisme namun tak diikuti kesalehan sosial", ujar Prof Syam.

Sekilas Tentang LDII:

•          LDII merupakan organisasi masyarakat berbasis agama Islam secara struktural memiliki 33 DPD provinsi, 353 DPD Kota/Kabupaten, 4500 PC dan PAC seluruh Indonesia
•          LDII sangat menjunjung kerukunan umat dan kesatuan NKRI bertujuan meningkatkan peradaban hidup, harkat, dan martabat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
•          LDII mendukung terwujudnya masyarakat madani yang demokratis, berakhlaq mulia, sadar akan harga diri bangsa dan berkeadilan social berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Silaturahim Pengurus DPW LDII Jatim & PWNU Jatim



Di penghujung Januari 2012, beberapa pengurus DPW LDII Jatim bersilaturahim dengan pengurus PWNU Jatim. Pertemuan berlangsung di kantor PWNU Jatim selasa siang (31/1). Rombongan LDII dipimpin oleh Ketua DPW LDII Jatim, Ir. Chriswanto Santoso, MSc. Disertai oleh Wakil Ketua Dewan Penasehat, H. Rofiq Kusumodilogo dan sembilan pengurus harian lainnya. Sedangkan pihak PWNU yang menyambut adalah Ketua Tandfiziyah PWNU, KH. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM dan wakilnya KH. Abdul Wahid Asa. Disertai Sekretaris Drs Masyhudi Mukhtar, MBA dan wakilnya.
Dalam sambutannya, Chriswanto memaparkan dua maksud yakni membangun komunikasi dengan PWNU agar umat Islam tidak lagi menjadi obyek tetapi menjadi subyek. Kedua, silaturahim ini merupakan tindak lanjut dari instruksi DPP LDII pasca silaturahim dengan PBNU beberapa waktu lalu.
Ada lima hal yang menjadi pokok pemikiran dalam instruksi DPP LDII. Pertama, menciptakan suasana yang kondusif untuk menciptakan deradikalisasi. Kedua, membangun pendidikan. Hal ini didasari adanya kesenjangan antara pendidikan yang diselenggarakan oleh Diknas dan Kementrian Agama. Ketiga, mewujudkan ketahanan pangan. Sebagai umat mayoritas, Islam haruslah memiliki sistem pengendalian ketahanan pangan. Keempat, penanggulangan bencana (lingkungan hidup). Dalam bidang lingkungan hidup, LDII telah melakukan berbagai gerakan penghijauan hingga akhir 2011 lalu. Kelima, komitmen bahwa NKRI adalah keputusan final.
Untuk membuka peluang kerjasama dengan PWNU Jatim, Ketua DPW LDII Jatim tersebut menawarkan adanya jaringan LDII di 38 kabupaten/kota se-Jatim. Tawaran  ini disambut positif oleh Ketua PWNU Jatim. Dengan syarat semua tindak lanjut kerjasama haruslah konkret. “LDII harus mampu menunjukkan bahwa LDII telah berubah. Pilihlah para pemimpin yang bisa memahami pihak di luar LDII,” papar beliau.
“Kondisi riil menunjukkan bahwa masih banyak kalangan bawah NU yang belum memahami LDII,” lanjut  Ketua PWNU Jatim. Untuk itu harus dikembangkan sikap tabayyun, berupa sosialisasi tentang LDII agar bisa menyentuh kalangan bawah NU, tidak hanya di jajaran pengurus wilayah. Dengan demikian kebuntuan komunikasi dan koordinasi akan hilang sehingga bisa meminimalkan timbulnya fitn
 Sumber: http://islamictribune.wordpress.com

Diklat Organisasi LDII Jatim 2012

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jatim telah mengadakan Diklat Organisasi yang dilaksanakan di bumi perkemahan Kosambiwojo (Kombo, Sambi, Wonosalam, Jombang). Pelatihan digelar 2 hari yakni tanggal 25 s.d 26 Februari 2012 di Pendopo utama, pesertanya berasal dari utusan masing- masing DPD LDII se Jawa Timur yang terdiri Ketua dan Sekretaris, Pengusaha serta Pimpinan Cabang (PC), Hadir sebagai keynote speaker adalah Ketua DPW LDII Prov. Jatim Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc, Didik Tondo Susilo, BE, SH, MH., Dewan Penasehat DPP LDII KH. Kasmudi As-Shiddiqi, SE, M.Ak., Ir. Wildy Istimror. Tema dari diklat organisasi ini adalah "Komunikasi Organisasi".
Kegiatan mendapatkan antusiame yang luar biasa dari para peserta karena dapat menambah pengetahuan tentang manageman organisasi yang baik sehingga bisa membawa LDII menjadi salah satu organisasi yang profesional dibidang dakwah.