Momentum untuk menggaung-gaungkan lagi semangat “ber Pancasila” telah
ditandai dengan inisiasi dari Majelis Permusyawaratan Rakyat RI dengan
mensosialisasikan 4 pilar bangsa. Kemudian diperkuat dengan sebuah
karya besar cendikiawan dan sejarawan muda Indonesia, Dr. Yudi Latif
yang menuliskan karyanya yang berjudul “Negara Paripurna; Historitas,
Rasionalitas dan Aktualitas”.
Tahun-tahun berikutnya berbagai elemen bangsa dengan tema
masing-masing membuat berbagai forum terkait dengan Pancasila. Sebuah
rangkaian orkestra yang jika dipadukan dengan aksi nyata Pancasilais
Indonesia tentulah dapat membangkitkan harapan bahwa Pancasila dapat
terus dijadikan pegangan seluruh elemen bangsa agar cita-cita pendiri
negeri ini dapat terwujud, Indonesia adil makmur sejahtera dalam
kerangka kebhinekaan.
Inilah yang menjadi latar belakang Lembaga Dakwah Islam Indonesia
(LDII) menginisiasikan Pancasila 2.0. Dalam dunia Cyber, penggunaan
kode 2.0 jamak digambarkan sebagai tahapan bahwa sebuah aplikasi sudah
“matang” dan interaktif, sudah melibatkan usernya sebagai bagian dari
proses pemanfaatan aplikasi tersebut. Inilah yang hendak diterjemahkan
oleh LDII bahwa dengan Pancasila 2.0, LDII sudah siap untuk membangun
interaksi yang nyata antara konsep yang terkandung dalam Pancasila
dengan kiprah dirinya sebagai organisasi kemasyarakatan untuk mendukung
cita-cita bangsa. Contoh nyata peluang untuk menginteraksikan Pancasila
dapat dilakukan oleh LDII melalui ribuan da’i yang dimiliki oleh LDII
yang tersebar di ribuan masjid dan majelis taklim di seluruh Indonesia,
dari Sabang sampai Merauke.
Pengayaan
akan materi Pancasila yang down-to-earth diharapkan mampu memberikan
gambaran kepada para audiens dalam menyikapi kondisi kekinian bangsa
dengan terus tetap mempertahankan semangat persatuan dalam perbedaan
yang saat ini telah semakin terkikis.
Untuk itulah, DPP LDII pada
tanggal 28 Juni 2012 akan menyelenggarakan Seminar "Pancasila 2.0 ;
Membangun Interaksi untuk Keutuhan Negeri". Seminar ini merupakan
rangkaian dari Seri Dialog Kebangsaan yang secara rutin diselenggarakan
oleh DPP LDII. Seminar ini insya Alloh akan menghadirkan Pembicara DR.
Yudi Latif dari REFORM Institute, Prof. DR. Muladi, SH-Mantan Gubernur
Lemhanas, Wahyu Muryadi-Pemred Majalah TEMPO, Budiarto Shambazy-Redaktur
Senior KOMPAS, Mientarsih Muntoro-Anggota DPR RI dan Prof. Dr. Dody
Susanto-Staf Ahli KASAD bidang Wawasan Kebangsaan dan Pancasila, Ir. H.
Prasetyo Sunaryo, MT-Litbang DPP LDII.
Melalui seminar ini
diharapkan adakan tercetus gagasan desain mengimplementasikan
Nilai-Nilai Pancasila ditengah kondisi bangsa yang sedang memprihatinkan
saat ini. LDII akan mengambil posisi terdepan dalam membumikan
Pancasila demi keutuhan dan ketercapaian cita-cita bangsa (rb).
Kamis, 28 Juni 2012
Cinta Alam Indonesia (CAI) Generus LDII Kab. Pacitan Tahun 2012
Kata CAI tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga para Generasi Muda LDII kabupaten Pacitan. CAI, ialah kependekan dari Cinta Alam Indonesia yang sering terdengar ditelinga kita terutama pada bulan Juli setiap tahunnya. Dengan husnudzon bahwa kita semua sudah mengenal apa dan bagamana CAI ini. Untuk di DPD Kabupaten Pacitan kegiatan penyampaian makalah dilaksanakan di komplek Kantor DPD LDII Kabupaten Pacitan pada tanggal 6 - 8 Juli Tahun 2012.
Yayasan Cinta Alam Indonesia (CAI) setiap tahun mengadakan Perkemahan Akhir Tahun Ajaran (PERMATA) Cinta Alam Indonesia (CAI) di Bumi Perkemahan CAI "KOSAMBIWOJO" dusun Komboh desa Sambirejo kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia dan duta dari asli warga Vietnam, Malaysia, Kamboja & Singapore.
PERMATA CAI (Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia) merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sejak tahun 1979, yang mengusung tema ”Peningkatan Keimanan, Ketakwaan kepada Tuhan SWT dan serta kualitas akhlak pemuda dan pelajar dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia untuk mengisi pembangunan di bumi serumpun sebalai” dengan tujuan untuk membentuk pribadi yang alim, ber’akhlakul karimah dan memiliki kemandirian Ekonomi.
CAI merupakan kegiatan rutin tahunan, namun sejauh mana kita memahami makna CAI sendiri?
Alam Indonesia ini merupakan anugerah Allah yang sangat besar bagi bangsa ini. Matahari yang bersinar setiap tahunnya, hujan yang datang pada waktunya sudah cukup menghasilkan hamparan keindahan di seluruh Indonesia.
Alam Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak keindahan yang bisa kita dapatkan di bumi ini. Mengingat keindahan alam ini tentunya masing-masing dari kita akan langsung merujuk kepada tempat-tempat atau lokasi-lokasi yang indah, romantis dan menarik seperti perkebunan teh di Lembang, Subang, Pangalengan, atau alam Tangkuban perahu dan bahkan banyak tempat-tempat lainnya yang biasanya di pilih untuk pengajian UNIK.
Cinta Alam Indonesia diluar dari kegiatan penyampaian makalah dan kemping, tentunya harus selalu berada di dalam benak kita, tanpa mengenal waktu (bukan karena kemarin pulau kita diambil negara lain baru cinta kita menggebu-gebu), tanpa mengenal tempat (bukan karena sekarang tinggal di luar negeri baru kita cinta) atau keadaan (bukan karena kemarin ada acara muda mudi di puncak baru kita cinta). Cinta alam indonesia itu harus mendarah mendaging, mbalung sum-sum, terutama dalam setiap aliran darah remaja Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)