Sabtu, 26 Mei 2012

Silaturahim Pengurus DPW LDII Jatim & PWNU Jatim



Di penghujung Januari 2012, beberapa pengurus DPW LDII Jatim bersilaturahim dengan pengurus PWNU Jatim. Pertemuan berlangsung di kantor PWNU Jatim selasa siang (31/1). Rombongan LDII dipimpin oleh Ketua DPW LDII Jatim, Ir. Chriswanto Santoso, MSc. Disertai oleh Wakil Ketua Dewan Penasehat, H. Rofiq Kusumodilogo dan sembilan pengurus harian lainnya. Sedangkan pihak PWNU yang menyambut adalah Ketua Tandfiziyah PWNU, KH. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM dan wakilnya KH. Abdul Wahid Asa. Disertai Sekretaris Drs Masyhudi Mukhtar, MBA dan wakilnya.
Dalam sambutannya, Chriswanto memaparkan dua maksud yakni membangun komunikasi dengan PWNU agar umat Islam tidak lagi menjadi obyek tetapi menjadi subyek. Kedua, silaturahim ini merupakan tindak lanjut dari instruksi DPP LDII pasca silaturahim dengan PBNU beberapa waktu lalu.
Ada lima hal yang menjadi pokok pemikiran dalam instruksi DPP LDII. Pertama, menciptakan suasana yang kondusif untuk menciptakan deradikalisasi. Kedua, membangun pendidikan. Hal ini didasari adanya kesenjangan antara pendidikan yang diselenggarakan oleh Diknas dan Kementrian Agama. Ketiga, mewujudkan ketahanan pangan. Sebagai umat mayoritas, Islam haruslah memiliki sistem pengendalian ketahanan pangan. Keempat, penanggulangan bencana (lingkungan hidup). Dalam bidang lingkungan hidup, LDII telah melakukan berbagai gerakan penghijauan hingga akhir 2011 lalu. Kelima, komitmen bahwa NKRI adalah keputusan final.
Untuk membuka peluang kerjasama dengan PWNU Jatim, Ketua DPW LDII Jatim tersebut menawarkan adanya jaringan LDII di 38 kabupaten/kota se-Jatim. Tawaran  ini disambut positif oleh Ketua PWNU Jatim. Dengan syarat semua tindak lanjut kerjasama haruslah konkret. “LDII harus mampu menunjukkan bahwa LDII telah berubah. Pilihlah para pemimpin yang bisa memahami pihak di luar LDII,” papar beliau.
“Kondisi riil menunjukkan bahwa masih banyak kalangan bawah NU yang belum memahami LDII,” lanjut  Ketua PWNU Jatim. Untuk itu harus dikembangkan sikap tabayyun, berupa sosialisasi tentang LDII agar bisa menyentuh kalangan bawah NU, tidak hanya di jajaran pengurus wilayah. Dengan demikian kebuntuan komunikasi dan koordinasi akan hilang sehingga bisa meminimalkan timbulnya fitn
 Sumber: http://islamictribune.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar